Bunga Anindya


Aku hanyalah seorang pendaki, dengan lutut goyah dan langkah tertatih,Menelusuri semak berduri tajam, menginjak kerikil runcing yang mengoyak langkah,

Aku hanyalah seorang pendaki, dengan ransel berat mengelayut tubuh,
Dan punggung bungkuk membopong harap,

Aku hanyalah seorang pendaki, yang takabur menantang gunung,
Tinggi tebing bukan tak terlihat, keindahanmu jualah yang membawa gundah,

Aku hanyalah seorang pendaki, menerobos gelap berharap terang
Berharap engkau akan terlihat

Aku hanyalah seorang pendaki, menantang gunung ‘tuk sekedar melihat
Mekarnya bunga indah sejagad

Kawan, aku gila katamu ?

0 komentar: