Kapitalisme aja deh...


Sepertinya diskursus tentang neo liberalisme dengan kapitalisme masih saja mengundang perdebatan hangat. Banyak yang melihat kapitalisme dengan pandangan penuh curiga dan menganggap biang kerok dari permasalahan bangsa ini adalah akibat dari kapitalisme tersebut. Atau mungkin karena menganggap jargon ini berasal dari dunia barat yang nota bene bukan berasal dari kita ?

Kalau di analisa lebih lanjut. Indonesia menjadi sangat terpuruk seperti sekarang ini karena setengah setengah menjalankan system ekonomi liberalisme. Pemerintah hanya menjalankan berdasarkan permintaan dari lembaga donor macam IMF dan Paris Club tanpa meletakkan prinsip prinsip dasar Kapitalisme. Nah inilah yang memiskinkan kita sesungguhnya. Paling sedikit ada dua ide pasar kapitalis yang musti dipenuhin apabila ingin bangkit dari keterpurukan selama ini yaitu pengakuan terhadap hak usaha individu dan kebijakan perekonomian yang rasional

Di Indonesia tidak diakui sebenarnya hak kepemilikan Individu. Sehingga perusahaan perusahaan asing maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu berpikir panjang untuk menanamkan assetnya di Indonesia. Dalam sistem negara modern, pengakuan negara atas hak kepemilikan dan perlindungan terhadapnya menjadi keharusan. Tanpa jaminan hukum atas hak kepemilikan, setiap individu dapat menjadi korban birokrasi yang korup, politisi dan aksi premanisme dan maraja lelanya pungutan pungutan liar. Dengan realita seperti ini apabila Pemerintah benar benar serius ingin menarik investasi ke Indonesia maka hak kepemilikan pribadi harus dijamin secara hukum oleh Negara. Masalah ini sering terjadi ketika pemilik UKM ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Ketiadaan pengakuan hukum atas usaha mereka menyebakan sulitnya untuk meminta kredit dari Bank. Contoh kongkrit adalah China, Negara yang beranjak menjadi Negara kapitalis besar di Asia ini meliberalisasi sector keuangan dengan memanfaatkan Bank. Dana pembangunan yang sebelumnya mengandalkan alokasi anggaran Pemerintah mulai diserahkan kepada perbankan yang nerupakan pilar mekanisme pasar. Semangat rakyat dirangsang untuk mengembangkan perekonomian. Hasilnya dalam beberapa tahun saja produksi pertania melejit. Ditambah lagi dengan keseriusan Pemerintah China mempromosikan lokasi yang bisa dujadikan investor mendirikan perusahaan nya di China, sebutlah Guangdong, jiangsu, Shanghai dan banyak lagi. Setiap investor yang berniat menanamlan modalnya dichina juga mendapat skala yang luas dan ijin jangka waktu penggunaan tanah ataupun Hak Guna Bangunan (HGB) yang lebih panjang daripada Indonesia.

Kapitalisme juga menganut paham rasionalitas, kaum liberalis menginginkan produksi barang yang sebesar besarnya dan mencari keuntungan yang maksimal. Untuk ini perlu rasionalisasi dalam system produksi. Baik itu dalam pembagian kerja maupun kalkulasi biaya produksi. Untuk ini juga dibutuhkan kebijakan yang rasional dari pemerintah Negara tempat mereka menanamkan modal. Hal ini juga tidak ada di Indonesia kebijakan tidak memihak kepada penanam modal baik itu kebijakan dalam pajak perdagangan , suku bunga dan sebagainya. Pemerintah China memiliki keunggulan dengan kebijakan yang dibuat mengenai investasi terkesan mudah, tidak bertele tele baik dari awal hingga selesai menjaluin kerjasama. Pelayanan ijin ijin apapun seperti ijin bentuk usaha, NPWP maupun mengadukan permasalahan yang timbul cukup dilayani di satu atap jadi tidak seperti di Indonesia yang musti melalui birokrasi berbelit yang berujung maraknya pungutan liar. China juga menerapkan strategi khusus dalam pajak. Consumer tidak terbebani oleh pajak yang mencekik leher, kalau di Indonesia terdapat pajak daerah dan bermacam pajak lagi sementara china menetapkan pajak tertinggi adalah 17%.

Nah singkatnya..saya melihat ada jalan pintas yang cukup cepat dilalui dibanding dengan terus meperdebatkan ideologi dan system ekonomi yang cocok untuk menandingi liberalisme kapitalis sementara Bangsa ini masih tetap terpuruk. Kenapa kita tidak menceburkan diri saja secara menyeluruh kedalam system liberal ini dengan membentuk fondasi prinsip prinsip dasar dari liberal itu sendiri ? Negara Negara yang murni menerapkan system ekonomi pasar kapitalis tingkat kesejahteraannya cukup merata dibandingkan dengan Negara kita misalnya yang belum sepenuhnya menjalan system ekonomi ala liberal tersebut..

Bagimana ? anda tertarik ?



0 komentar: