Indonesia, The Lost Decade

Kehawatiran terbesarku saat ini terhadap persoalan bangsa bertumpu kepada Pilpres 2009 mendatang. Dari calon-calon yang ada dan potensial untuk maju dan menag tidak satupun yang saya rasa mampu membawa bangsa ini bangkit dari keterpurukannya. Dari berbagai survey popularitas yang dilakukan lembaga survey semacam Lembaga Survey Nasional, Lembaga Survey Indonesia, Lembaga Riset Informasi, CSIS dan banyak lagi lainnya, calon yang terkuat tetap SBY dan Mega. Meskipun popularitas kedua orang ini hampir setara. Ditempat ketiga ada Sultan Hamengkubuwono X, sementara diperingkat lain ada nama-nama yang rasanya sulit untuk tampil sebagai Capres seperti Amien Tais, Sutiyoso, Wiranto, Yusuf Kalla dan lainnya.

Yang menjadi titik tumpu perhatianku adalah potensi SBY untuk memenangi Pilpres 2009 masih yang paling besar. Bila SBY memastikan maju dan menang lagi, maka Indonesia harus menunggu 5 tahun lagi untuk mengharapkan perubahan. Secara pribadi aku melihat kepemimpinan SBY selama 5 tahun ini tidak menghasilkan hal yang signifikan. Tidak ada perubahan besar yang mampu Dia lakukan dalam masa kepemimpinanya.

Memang secara pribadi SBY bukanlah pemimpin yang tegas meskipun mantan Jenderal. Tidak ada kebijakan publik ataupun keputusan politik yang langsung tertuju kepada perbaikan nasib rakyat. SBY selalu sibuk dengan jual gambar atau jual diri dengan menampilkan sosok yang sabar, berwibawa dan terkesan hati-hati. Tipe kepemimpinan seperti ini terbukti tidak mampu menelorkan perubahan yang mendasar. Bahkan image dan popularitas yang dia kejarpun semakin lama semakin melorot.

Aku banyak menerima informasi dan cerita yang menarik dari teman-teman yang berasal dari istana tentang sifat presiden kita ini yang menunjukkan kualitas dia sebenarnya. Namun sebaiknya tidak aku tulis disini namun bagi yang ingin mengetahui cerita-cerita seputar SBY cukup kita ngobrol-ngobrol di darat saja.

Apabila SBY ternyata menang lagi di Pilpres 2009 maka di jidat bangsa ini layak ditulis dengan huruf besar “Indonesia, The Lost Decade”, Indonesia dekade yang hilang

0 komentar: