Enam tahun lalu di
Sandal jepit jadi saksi awal perkenalanku dengan mu
Makhluk manis ganti kulit
Semburan air terjun membuat mataku menyipit
Itu gunung dan bukan bukit !
Kisah berlanjut di malam minggu
Saat melamarmu jadi permaisuriku
Layaknya orang gagu
Kau pun langsung mencium pipiku..
Sejak itu aku tersadar
Hidupku pun makin berbinar
Kau menjadi bunga hatiku
Penyemarak nyanyian kalbu
Kisah kita bukan pasaran
beda dengan kebanyakan
Kita jadi petualang
Hingga sampai ke kaliurang
Dingin malam bukan halangan
Motor butut jadi tunggangan
Engkau duduk teramat manis
Duh indahnya parang tritis
Kebersamaan bukan tanpa halangan
Banyak batu jadi rintangan
Kita dihantam badai larangan
Cinta tetap dalam genggaman
Kisah berlanjut ke metropolitan
Kau dan aku jadi gelandangan
Makan susah apalagi kemewahan
Kita tetap bergandengan tangan
Kau bukan wanita sembarangan
Hatimu sebening mutiara
Senyummu sungguh amat menawan
Aku girang tak terkira
Tak terasa bulan depan
Tepatnya tanggal sembilan
Moga Tuhan berketetapan
Aku dan engkau dipersatukan
Saat ini aku merasakan
Perasaan yang amat dalam
Sungguh aku merasa terharu
Kaulah mendung dan matahariku
Aku berjanji pada alam
Tak akan menyianyiakan
Anugerah indah ciptaan Tuhan
Kaulah bidadari impian
2 komentar:
walaupun ga gitu kenal dengan si penulis, sedikit banyak aku pernah ngobrol ma "radjanusantara" yg aku kenal dengan "beny". "Kaulah mendung dan matahariku" buat aku sajak yg indah,romantis,
Aku membacanya ampe berulang2 dan sempat terfikir,"apa mungkin ini the love story of radjanusantara ??" karena ada sebaris sajaknya yg menurut ku aneh :
"Tak terasa bulan depan
Tepatnya tanggal sembilan
Moga Tuhan berketetapan
Aku dan engkau dipersatukan"
boleh ga cerita dikit aja tentang "kaulah mendung dan matahriku " ma aku nanti kalo kita ada kesempatan utk ngobrol lg???
"cinta.....
memang sejuta indahnya....."
Post a Comment